Rabu, 27 Maret 2013

Pria dan Andropouse


"Kenapa ya akhir-akhir ini suamiku kerjanya marah-marah saja, cepat sekali
tersinggungnya, boro-boro berhubungan, mesra-mesraan saja tidak pernah".
Jangan-jangan dia selingkuh ya? ujar Ibu Sri 55 tahun  kepada sahabatnya.
Keluhan dan kekhawatiran seperti ini sering kali terucap dari isteri-isteri
yang mempunyai suami yang telah memasuki usia diatas setengah baya. Mereka
khawatir dan curiga bahwa suaminya mulai mencintai wanita lain, karena
suami-suami mereka tidak lagi bersikap mesra dan romantis seperti dulu.
Padahal gejala-gejala penurunan minat terhadap seksual/libido, termasuk
perubahan tingkah laku dan aktivitas seksual pada pria diatas usia setengah
baya, adalah  kumpulan gejala yang bisa terjadi pada pria kelompok usia
tersebut, yang dalam istilah kedokteran disebut dengan Andropause.
Sebenarnya, hingga saat ini andropause masih menjadi perdebatan di kalangan
ilmuwan, ada ilmuwan yang setuju bahwa pria akan mengalami masa menopause
seperti wanita, tetapi ada pula ilmuwan yang menentangnya. Apa dan bagaimana
sebenarnya  andropause itu, akan dijelaskan pada tulisan dibawah ini.
 
Apa yang dimaksud dengan Andropause? 
Andropause adalah kondisi pria diatas usia tengah baya yang mempunyai
kumpulan gejala, tanda dan keluhan yang mirip dengan menopause pada wanita.
Istilah andropause berasal dari bahasa Yunani, Andro artinya pria sedangkan
Pause artinya penghentian. Jadi secara harfiah andropause adalah berhentinya
fungsi fisiologis pada pria.Berbeda dengan wanita yang mengalami menopause,
dimana produksi ovum, produksi hormon estrogen dan siklus haid yang akan
berhenti dengan cara yang relatif mendadak, pada pria penurunan produksi
spermatozoa, hormon testosteron dan hormon - hormon lainnya sedemikian
perlahan. 
 
 
Mekanisme terjadinya Andropause
 
Mekanisme terjadinya andropause adalah karena menurunnya fungsi dari sistem
reproduksi pria, yang selanjutnya menyebabkan penurunan kadar testosteron
sampai dengan dibawah angka normal. 
 
Hormon yang turun pada pada andropause ternyata tidak hanya testosteron
saja, melainkan penurunan multi hormonal yaitu penurunan hormon DHEA, DHEAS,
Melantonin, Growth Hormon, dan IGFs (Insulin like growth factors). Oleh
karena itulah banyak pakar yang menyebut andropause dengan sebutan lain
seperti Adrenopause (deficiency DHEA/DHEAS), Somatopause ( deficiency
GH/Insulin like Growth Factor), PTDAM (Partial Testosteron Deficiency in
Aging Male), PADAM (Partial Androgen deficiency in Aging Male), Viropause,
Climacterium pada pria, dsb.  
 
Apa saja gejala Andropause ?
 
Kumpulan gejala dan tanda yang timbul pada andropause antara lain :
 
1.       Gangguan vasomotor : tubuh terasa panas, berkeringat, insomnia,
rasa gelisah dan takut.
 
2.       Gangguan fungsi kognitif dan suasana hati: mudah lelah, menurunnya
motivasi, berkurangnya ketajaman mental/institusi, keluhan depresi,
hilangnya rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri.
 
3.       Gangguan virilitas: menurunnya kekuatan dan berkurangnya tenaga,
menurunnya kekuatan dan massa otot, kehilangan rambut tubuh, penumpukan
lemak pada daerah abdominal dan osteoporosis.
 
4.       Gangguan seksual: menurunnya minat terhadap seksual/libido,
perubahan tingkah laku dan aktifitas seksual, kualitas orgasme menurun,
berkurangnya kemampuan ereksi / disfungsi ereksi / impotensi, berkurangnya
kemampuan ejakulasi, dan menurunnya volume ejakulasi.
 
Kapan gejala Andropause mulai timbul ?
Umumnya andropause dimulai pada umur 50-60 tahun. Keluhan atau gejala-gejala
pada andropause tidak terjadi sekaligus dan bisa terjadi pada umur yang
sangat bervariasi. Perubahan hormonal dan biokimiawi tubuh secara pasti akan
terjadi dengan bertambahnya usia, tetapi tidak semua pria akan mengalami
keluhan andropause.
 
Apa penyebab Andropause ?
Penurunan hormon pada andropause terjadi secara perlahan sehingga sering
kali tidak menimbulkan gejala. Keluhan baru timbul jika ada penyebab lain
yang mempercepat penurunan hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya.
Beberapa penyebab tersebut antara lain :
1.       Faktor lingkungan
a.      Bersifat fisik: bahan kimia yang bersifat estrogenik yang sering
digunakan dalam bidang pertanian, pabrik dan rumah tangga.
b.      Bersifat psikis:suasana lingkungan (tidak erotis), kebisingan dan
perasaan tidak nyaman.
2.       Faktor Organik (Perubahan hormonal)
      Penyakit-penyakit tertentu dapat menyebabkan perubahan hormonal yang
dapat mempercepat penurunan hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya.
Penyakit tersebut antara lain : diabetes mellitus (kencing manis), varikokel
(pelebaran pembuluh darah testis), prostatitis kronis (Infeksi pada
prostat), kolesterol yang tinggi, obesitas, atropi testis dsb.
3.       Faktor Psikogenik
      Penyebab psikogenik sering dianggap sebagai faktor timbulnya berbagai
keluhan andropause setelah terjadi penurunan hormon testosteron.
 
Bagaimana cara mendiagnosa Andropause ?
Karena kumpulan gejala andropause yang mirip dengan penyakit lain, maka
untuk mendiagnosa penyakit ini harus dirangkaikan dengan pemeriksaan
lainnya, seperti :
-    Perubahan hormonal dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium.
-    Perubahan mental dan fisik dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik,
fungsi tubuh, dan pemeriksaan psikologi.
-    Perubahan tingkah laku dikonfirmasi dengan alloanamnesa (anamnesa
terhadap keluarga / saudara) 
 
Untuk mempermudah penegakkan diagnosa andropause, bagian geriatri
Universitas St. Louis membuat 10 pertanyaan berdasarkan keluhan yang sering
dirasakan oleh penderita. Pertanyaan tersebut yaitu :
1.       Apakah libido atau dorongan seksual anda menurun?
2.       Apakah anda merasa lemas atau kurang tenaga?
3.       Apakah daya tahan anda dan kekuatan fisik anda menurun?
4.       Apakah tinggi badan anda berkurang?
5.       Apakah anda merasakan kenikmatan hidup menurun?
6.       Apakah anda sering merasa kesal atau cepat marah?
7.       Apakah ereksi anda kurang kuat?
8.       Apakah anda merasakan penurunan kemampuan berolahraga?
9.       Apakah anda sering mengantuk dan tertidur sesudah makan malam?
10.    Apakah anda merasakan adanya penurunan prestasi kerja?
 
Jika jawaban nomor 1 dan 7 adalah "Ya" atau ada 3 jawaban "Ya" selain nomor
tersebut, maka kemungkinan besar kadar testosteron menurun atau pria
tersebut mengalami andropause. Disamping itu terdapat keluhan lain yang
dapat meyakinkan bahwa pria tersebut menderita andropause, keluhan tambahan
tersebut antara lain: disphoria, anxietas (kecemasan), ketakutan yang tidak
beralasan dan merasakan ketidakmampuan dan perasaan-perasaan lain yang
negatif. Selain itu berdasarkan alloananmnesa dengan keluarga/saudara
terdapat pula perubahan tingkah laku dan mental psikologik.
 
 
Bagaimana Pencegahan dan Penanganan Andropause ?  
Pencegahan andropause terutama ditujukan agar penderita dapat mengurangi
keluhan maupun penderitaan saat memasuki usia tua. Dalam pencegahan ini,
faktor psikologis tampaknya mempunyai peran yang sangat penting. Disamping
itu memperbaiki faktor psikologis yang terganggu mempunyai arti penting pula
dalam mempertahankan kesehatan secara umum. Selain faktor psikologis, para
pria perlu juga menjaga kebugaran jasmani dan menerapkan pola hidup sehat.
 
Pengobatan utama andropause saat ini adalah pemberian hormon pengganti.
Walaupun hormon yang menurun pada andropause terdiri dari bermacam-macam
hormon, namun pemberian hormon multiple saat ini belum lazim dilakukan dan
masih dalam tahap penelitian. Pengobatan yang dilakukan hanyalah pemberian
hormon testosteron . Pemberian hormon testosteron ini dilakukan dengan
hati-hati karena dikhawatirkan akan menimbulkan manifestasi seperti BPH
(Benigna Prostat Hiperplasi) dan Kanker Prostat, walaupun penelitian
terakhir membuktikan tidak ada korelasi langsung antara testosteron dengan
BPH dan kanker prostat. Untuk menghindari resiko tersebut maka sebelum
dilakukan pemberian hormon testosteron, pada penderita perlu dilakukan
pemeriksaan rectal (anus) dan PSA (Prostat Spesific Antigent). Pemeriksaan
tersebut disarankan tiap tiga bulan  selama pengobatan testosteron.
(Dr.Sheilla)
 
 
Sumber : Pemahaman dan Penanganan Andropause, Dr, Nugroho Setiawan, MS,
Sp.And.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar