Kamis, 04 April 2013

TIPS AGAR GIGI ANAK KUAT


Gigi anak yang goyag, patah, keropos dan akhirnya lepas sendiri, mungkin bagi kebanyakan orang tua hal itu dianggap wajar. Padahal sebenarnya gigi yang tanggal, patah dan keropos sebelum waktunya bisa jadi itu adalah tanda-tanda kalau gigi anak rapuh. Dan faktanya tak banyak orang tua yang mengetahui hal ini. Gigi yang rapuh pada anakk disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah kurangnya asupan makanan yang bergizi selama bayi dalam kandungan. Hal tersebut bisa menyebabkan gigi tidak terbentuk dengan sempurna.
Apabila gigi tidak terbentuk dengan sempurna maka bisa menyebabkan gigi anak menjadi mudah terkikis dan rusak. Selain itu gigi rapuh juga disebabkan oleh konsumsi obat-obatan dalam dosis yang tidak tepat selama hamil. Yang perlu diketahui bahwa ada sejenis antibiotik seperti tetrasiklin yang sangat mempengaruhi kesehatan gigi. Gigi jadi kuning kecoklatan dan rapuh. Gigi adalah alat pengunyah makanan dan apabila gigi rusak atau rapuh maka proses mengunyah makanan tidak berjalan sempurna. Hingga akhirnya usus tidak bisa menyerap zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan.
Keadaan itu bisa menyebabkan sakit perut, sembelit dan yang lebih parahnya lagi bisa mengganggu proses pertumbuhan anak karena zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak diserap dengan sempurna. Meski demikian gigi rapuh pada anak sebenar nya bisa dicegah dengan melakukan berbagai cara, berikut tips dan trik agar gigi anak tidak rapuh :

** Sebelum Gigi Terbentuk ( selama dalam kandungan )
Hal ini sangat perlu dilakukan saat anak masih dalam kandungan ibunya, karena gigi rapuh bisa dicegah jauh sebelum gigi terbentuk. Yaitu dengan cara mengkonsumsi zat bergizi yang penting selama ibu mengandung, seperti :
1. PROOTEIN >> Karena protein adalah zat pembangun yang penting untuk pertumbuhan gigi dan tulang. Dan sumber protein terbaik adalah, susu, daging, ikan, telur dan kacang.
2. KALSIUM >> Kalsium adalah zat gizi yang juga penting untuk pertumbuhan gigi. Kalisum bisa diperoleh dari susu dan produk turunannya, ikan, sayuran hijau dan kacang-kacangan.
3. MAGNESIUM >> Sebenarnya magnesium dibutuhkan dalam jumlah sedikit dalam tubuh. Meskipun begitu mineral ini sangat penting untuk pertumbuhan gigi. Mineral ini banyak dijumpai pada ikan, sayuran hijau dan kacang-kacangan.
4. POTASIUM >> Potasium ini cukup berperan penting bagi pertumbuhan gigi. Dan mineral ini banyak terdapat pada keju, susu dan sayur-sayuran.
5. SENG >> seng juga dibutuhkan untuk pertumbuhan gigi dan mineral ini terdapat pada daging, hati ikan dan gandum.
6. ZAT BESI >> Zat besi sangat penting untuk proses pembentukan sel darah merah yang sangat penting untuk membantu proses penyerapan zat gizi dan suplai oksigen ke sel-sel tubuh. sehingga proses tumbuh kembang, termasuk gigi bisa tumbuh dengan baik. Zat besi terdapat pada bayam, roti gandum dan kacang-kacangan.
7. FLUORIDE >> Fluoride penting untuk pembentukan dan memelihara kesehatan gigi. Fluoride bisa diperoleh dari makanan, air minum, pasta gigi dan dari suplemen.
8. FOSFOR >> Fosfor berguna untuk menguatkan gigi, meskipun fosfor diperlukan dalam jumlah sedikit oleh tubuh. Fosfor bisa diperoleh dari keju, susu, daging sapi dan beras.

** Setelah Gigi Terbentuk
Untuk menghindari gigi rapuh pada anak, begitu gigi anak mulai tumbuh atau muncul, rawatlah kebersihan giginya. Yaitu dengan cara ;
- Selalu bersihkan sisa susu yang ada di mulut dan giginya.
- Hindari memberikan makanan yang manis dan asam, karena email gigi akan mudah terkikis oleh kedua jenis makanan tersebut.
Gigi rapuh tidak hanya diderita oleh orang dewasa saja, tetapi batita pun bisa mengalaminya. Karena efek yang akan ditimbulkan sangat berpengaruh pada tumbuh kembangnya, sebaiknya anda sebagai orang tua harus lebih pintar dalam mengatasi dan mencegahnya terutama saat anda hamil, usahakan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Setelah gigi anak tumbuh rawatlah gigi anak dengan baik, meskipun itu bukan gigi permanen.

MANFAAT MENYUSUI BAGI KESEHATAN IBU


Semua orang pasti tahu bahwa pemberian asi itu sangat penting bagi  bayi. Terutama bagi tumbuh kembang bayi. Karena bayi yang minum ASI akan lebih kebal terhadap penyakit daripada yang tidak minum ASI. Tetapi jangan salah bahwa menyusui tak hanya bermanfaat bagi bayi saja, tetapi juga sangat bermanfaaat bagi kesehatan sang ibu lho…! Pengen tahu apa saja manfaatnya bagi kesehatan sang ibu, berikut beberapa manfaat besar yang dapat diambil oleh ibu yang menyusui yang sangat berpengaruh bagi kesehatan ibu itu sendiri, antara lain :
1. Memperkecil Resiko Kanker Payudara
Para Ahli telah lama mengakui bahwa menyusui erat kaitannya dengan penurunan resiko kanker-kanker tertentu. Pada sebuah penelitian ilmiah membuktikan bahwa wanita yang menyusui selama dua tahun atau lebih, maka hal itu bisa memperkecil resiko terkena kanker payudara hingga 50 %. Selain itu menyusui juga bisa menurunkan resiko terkena kanker indung telur dan kanker endometriosis. Hal tersebut dikarenakan pada waktu wanita menyusui maka jumlah hormon-hormon didalam tubuh akan menurun. Apabila kadar hormon estrogen dalam tubuh tinggi maka bisa menjadi penyebab meningkatnya resiko terkena kanker payudara, indung telur dan endometriosis.
Dan faktanya ketika seorang ibu menyusui, dia tidak mangalami mentruasi, sehingga kadar estrogen nya akan rendah. Bahkan meskipun ibu cuman menyusui selama tiga bulan, itu sudah bisa mengurangi resiko kanker. Selain itu para ahli juga mengatakan bahwa wanita yang saat bayi menyusu pada ibunya dan kemudian menyusui anaknya sendiri, ternyata lebih terlindung dari bahaya kanker.
2. Mempercepat Penurunan Berat Badan
Dengan menyusui, seorang ibu sudah membakar ekstra 500 kalori per hari. Jika kalori itu berasal dari apa yang anda makan, berarti sisanya berasal dari lemak yang tertimbun dipinggul dan paha seorang ibu yang diperoleh saat dia hamil. Bayangkan hanya dengan menyusui anda sudah bisa menghilangkan lemak yang menimbun ditubuh anda , tanpa mengeluarkan biaya yang mahal bukan…? Meskipun ada juga wanita yang tidak menyusui pada ahirnya juga akan kehilangan timbunan lemak saat masa kehamilan, tentunya dengan perbedaan waktu yang lebih lama dibanding dengan ibu yang menyusui bayinya.
3. Mengurangi Depresi dan Meningkatkan Mood
kebanyakan seorang ibu yang habis melahirkan pasti mengalami depresi, meskipun itu tidak semuanya. Sebuah penelitian menemukan bahwa ibu yang menyusui bisa mengurangi resiko terkena depresi selama setahun pasca persalinan. Hal itu dikarenaka wanita menyusui memproduksi oksitosin, yaitu suatu hormon yang bisa mempengaruhi kimiawi otak dengan memberikan efek antidepresi yang berfungsi untuk menenangkan jiwa. Pada saat seorang ibu merasa nyaman menyusui bayinya maka akan timbul rasa untuk lebih menyayangi bayinya. Dan hal itu bisa dipastikan akan berdampak pada proses tumbuh kembang yang pesat pada bayinya. Selain menyusui bisa membuat ibu menjadi rileks, tentunya akan lebih menyehatkan dibanding dengan seorang ibu yang tidak menyusui.
4. Mempersingkat Masa Nifas
Pada saat mulai menyusui pada seorang ibu yang terjadi adalah kelenjar bawah otak akan melepaskan hormon oksitosin ke dalam aliran darah. Hal tersebut bisa mengontraksikan sel-sel otot di payudara kemudian mengalirkan ASI melalui puting. Selain itu oksitoksin juga mengerutkan rahim dari seukuran bola basket kembali normal lagi yaitu seukuran buah pir. Makin cepat rahim mengecil maka makin sedikit pula darah nifas yang keluar. Oleh sebab itu masa nifas akan lebih singkat. Jika hal itu terjadi maka bisa mencegah resiko anemia bagi ibu pasca melahirkan.
5. Menurunkan Resiko Artritis
Rematoid artritis atau radang sendi terjadi saat sitem kekebalan seorang wanita menyerang persendian nya sendiri. Sehingga hal tersebut mengakibatkan nyeri pembengkakan dan peradangan. Dengan menyusui para ibu akan terhidar dari penyakit ini, meskipun itu hanya menyusui selama tiga bulan resiko ini juga akan berkurang 10 %. Dengan kata lain semakin lama ibu menyusui berarti makin besar pula perlindungan diri terhadap serangan penyakit radang sendi.
6. Menguatkan Tulang
Pada saat ibu menyusui, tubuh anda akan meminjam kalsium dari tulang-tulang anda untuk diserap kedalam ASI. Mungkin anda akan mengira kalau tulang anda memburuk saat menyusui. Padahal sebaliknya, tulang wanita menyusui menjalani yang namanya periode remineralisasi yang baik sebelum dan setelah proses menyapih. Tubuh tidak hanya mengisi ulang kalsiumnya yang hilang, tetapi juga memperoleh kalsium yang lebih banyak ketimbang sebelum menyusui. Oleh sebab itu wanita menyusui resikonya lebih kecil untuk terkena osteoporosis dan patah tulang pinggul setelah menopause.
Bagaimana setelah mengetahui bahwa menyusui sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu , apakah anda masih enggan untuk menyusui bayi anda ? Jika memang seorang ibu bermasalah dalam produksi ASI yang terlalu sedikit jangan putus asa, tetaplah optimis semua ibu pasti bisa menyusui. Jika anda terus menyusui meskipun produksi ASI anda sedikit, tetapi jika dilakukan terus menerus niscaya lama kelamaan produksi ASI anda akan meningkat. Jadi jangan sampai putus asa untuk memberikan ASI pada bayi anda.

Manfaat Air Wudhu


Memang ini kedengarannya sepele.Tapi jangan anggap enteng soal ini, pasalnya nabi senantiasa wudhu sebelu tidur.berwudhu,disamping bernilai ibadah juga bermanfaat besar bagi kesehatan .
Peneliti dari Universitas Alexsandria ,dr musthafa syahatah ,yang sekaligus menjabat sebagai Dekan Fakultas THT, menyebutkan bahwa jumlah kuman pada orang yang berwudhu lebih sedikit dibanding orang yang tidak berwudhu.
Dengan ber-istisnaq (menghirup air dalam hidung) misalnya kita dapat mencegah timbulnya penyakit dalam hidung. Dengan mencuci kedua tangan ,kita dapat menjaga kebersihan tangan. Kita juga bisa menjaga kebersihan kulit wajah bila kita rajin berwudhu. Selain itu,kita juga bisa menjaga kebersihan daun telinga dan telapak kaki kita, artinya dengan sering berwudhu kita dapat menjaga kesehatan tubuh kita. 
Lalu ,bagaimana jika berwudhu dilakukan sebelum tidur ? Nah,para pakar kesehatan di dunia senantiasa menganjurkan agar kita mencuci kaki mulut dan muka sebelum tidur. Bahkan ,sejumlah pakar kecantikan memproduki alat kecantikan agar dapat menjaga kesehatan kulit muka.
Di samping itu tentunya anjuran untuk berwudhu juga mengandung nilai ibadah yang tinggi. Sebab ketika seseorang dalam keadaan suci. Jika seseorang berada dalam keadaan suci,berarti ai dekat dengan Allah. Karena Allah akan dekat dan cinta kepada orang-orang yang berada dalam keadaan suci. 
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa tidur dimalam hari dalam keadaan suci (berwudhu’) maka Malaikat akan tetap mengikuti, lalu ketika ia bangun niscaya Malaikat itu akan berucap ‘Ya Allah ampunilah hamba mu si fulan, kerana ia tidur di malam hari dalam keadaan selalu suci’”. (HR Ibnu Hibban dari Ibnu Umar r.a.)
Hal ini juga ditulis dalam kitab tanqih al-Qand al-Hatsis karangan syekh muhamad bin umar an-nawawi al-mantany. Dari umar bin harits bahwa nabi bersabda :“barangsiapa tidur dalam keadaan berwudhu ,maka apabila mati disaat tidur maka matinya dalam keadaan syahid disisi allah.
Maksudnya orang yang berwudhu sebelum tidur akan memperoleh posisi yang tinggi disisi Allah.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa berwudhu sebelu tidur merupakan anjuran nabi yang harus dikerjakan bila seseorang ingin memperoleh kemuliaan disisi Allah.
 
Manfaat Wudhu Sebelum Tidur
  • Pertama, merilekskan otot-otot sebelum beristirahat. Mungkin tidak terlalu banyak penjelasan. Bisa dibuktikan dalam ilmu kedokteran bahwa percikan air yang dikarenakan umat muslim melakukan wudhu itu merupakan suatu metode atau cara mengendorkan otot-otot yang kaku karna lelahnya dalam beraktifitas. Sangat diambil dampak positifnya bahwa jika seseorang itu telah melakukan wudhu, maka pikiran kita akan terasa rileks. Badan tidak akan terasa capek.
  • Kedua, mencerahkan kulit wajah. Wudhu dapat mencerahkan kulit wajah karena kinerja wudhu ini menghilangkan noda yang membandel dalam kulit. Kotoran-kotoran yang menempel pada kulit wajah kita akan senantiasa hilang dan tentunya wajah kita menjadi cerah dan bersih.
  • Ketiga, didoakan malaikat. Dalam sabda Beliau yang disinggung pada bagian atas, malaikat akan senantiasa memberikan do’a perlindungan kepada umat muslim yang senantiasa wudhu sebelum tidur. Padahal malaikat adalah makhluk yang senantiasa berdzikir kepada Allah. niscaya do’anya akan senantiasa dikabulkan pula oleh Allah. Oleh karena itu, senantiasa berwudhu itu adalah hal yang wajib kita lakukan.

Fenomena Meninggal Dunia Saat Tidur Dalam Sunnah
Jauh-jauh hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sudah memberikan bimbingan dalam tidur agar tidak menimbulkan bahaya, di antaranya tidur sambil miring ke kanan, tidak tidur sambil tengkurap.
Diriwayatkan oleh al-Hakim dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu, Pernah suatu hari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam melewati seseorang yang tidur tengkurap di atas perutnya, lalu beliau menendangnya dengan kakinya seraya bersabda,
“Sesungguhnya (posisi tidur tengkurap) itu adalah posisi tidur yang tidak disukai Allah Azza Wa Jalla.” (HR. Ahmad dan Al-Hakim).
Sesungguhnya sebab kematian itu bermacam-macam, namun kematian tetaplah satu. Selain Sleep Apnea masih ada sebab lainnya yang menjadi media datangnya kematian. Karenanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan tips terbaik bagi umatnya dalam menghadapi kematian yang datangnya tak terduga ini.
Disebutkan dalam Shahihain, dari sabahat al-Bara’ bin Azib radliyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda kepadanya;
“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan shalat.” (HR. Bukahri dan Muslim).
Dalam menjelaskan faidah dari perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ini, Al-Hafidz Ibnul Hajar menyebutkan hikmahnya, di antaranya yaitu: Agar dia tidur pada malam itu dalam keadaan suci supaya ketika kematian menjemputnya dia dalam keadaan yang sempurna. Dari sini diambil kesimpulan dianjurkannya untuk bersiap diri untuk menghadapi kematian dengan menjaga kebersihan (kesucian) hati karena kesucian hati jauh lebih penting daripada kesucian badan.
Imam al-Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim menyebutkan tiga hikmah berwudlu sebelum tidur (yang maksudnya tidur dalam keadaan suci). Salah satunya adalah khawatir kalau dia meninggal pada malam tersebut.
Abdul Razak mengeluarkan sebuah atsar dari Mujahid dengan sanad yang kuat, Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma berkata,
“Janganlah engkau tidur kecuali dalam kondisi berwudlu (suci), karena arwah akan dibangkitkan sesuai dengan kondisi saat dia dicabut.”
 (dbs/arrahmah.com)

Rabu, 27 Maret 2013

Pria dan Andropouse


"Kenapa ya akhir-akhir ini suamiku kerjanya marah-marah saja, cepat sekali
tersinggungnya, boro-boro berhubungan, mesra-mesraan saja tidak pernah".
Jangan-jangan dia selingkuh ya? ujar Ibu Sri 55 tahun  kepada sahabatnya.
Keluhan dan kekhawatiran seperti ini sering kali terucap dari isteri-isteri
yang mempunyai suami yang telah memasuki usia diatas setengah baya. Mereka
khawatir dan curiga bahwa suaminya mulai mencintai wanita lain, karena
suami-suami mereka tidak lagi bersikap mesra dan romantis seperti dulu.
Padahal gejala-gejala penurunan minat terhadap seksual/libido, termasuk
perubahan tingkah laku dan aktivitas seksual pada pria diatas usia setengah
baya, adalah  kumpulan gejala yang bisa terjadi pada pria kelompok usia
tersebut, yang dalam istilah kedokteran disebut dengan Andropause.
Sebenarnya, hingga saat ini andropause masih menjadi perdebatan di kalangan
ilmuwan, ada ilmuwan yang setuju bahwa pria akan mengalami masa menopause
seperti wanita, tetapi ada pula ilmuwan yang menentangnya. Apa dan bagaimana
sebenarnya  andropause itu, akan dijelaskan pada tulisan dibawah ini.
 
Apa yang dimaksud dengan Andropause? 
Andropause adalah kondisi pria diatas usia tengah baya yang mempunyai
kumpulan gejala, tanda dan keluhan yang mirip dengan menopause pada wanita.
Istilah andropause berasal dari bahasa Yunani, Andro artinya pria sedangkan
Pause artinya penghentian. Jadi secara harfiah andropause adalah berhentinya
fungsi fisiologis pada pria.Berbeda dengan wanita yang mengalami menopause,
dimana produksi ovum, produksi hormon estrogen dan siklus haid yang akan
berhenti dengan cara yang relatif mendadak, pada pria penurunan produksi
spermatozoa, hormon testosteron dan hormon - hormon lainnya sedemikian
perlahan. 
 
 
Mekanisme terjadinya Andropause
 
Mekanisme terjadinya andropause adalah karena menurunnya fungsi dari sistem
reproduksi pria, yang selanjutnya menyebabkan penurunan kadar testosteron
sampai dengan dibawah angka normal. 
 
Hormon yang turun pada pada andropause ternyata tidak hanya testosteron
saja, melainkan penurunan multi hormonal yaitu penurunan hormon DHEA, DHEAS,
Melantonin, Growth Hormon, dan IGFs (Insulin like growth factors). Oleh
karena itulah banyak pakar yang menyebut andropause dengan sebutan lain
seperti Adrenopause (deficiency DHEA/DHEAS), Somatopause ( deficiency
GH/Insulin like Growth Factor), PTDAM (Partial Testosteron Deficiency in
Aging Male), PADAM (Partial Androgen deficiency in Aging Male), Viropause,
Climacterium pada pria, dsb.  
 
Apa saja gejala Andropause ?
 
Kumpulan gejala dan tanda yang timbul pada andropause antara lain :
 
1.       Gangguan vasomotor : tubuh terasa panas, berkeringat, insomnia,
rasa gelisah dan takut.
 
2.       Gangguan fungsi kognitif dan suasana hati: mudah lelah, menurunnya
motivasi, berkurangnya ketajaman mental/institusi, keluhan depresi,
hilangnya rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri.
 
3.       Gangguan virilitas: menurunnya kekuatan dan berkurangnya tenaga,
menurunnya kekuatan dan massa otot, kehilangan rambut tubuh, penumpukan
lemak pada daerah abdominal dan osteoporosis.
 
4.       Gangguan seksual: menurunnya minat terhadap seksual/libido,
perubahan tingkah laku dan aktifitas seksual, kualitas orgasme menurun,
berkurangnya kemampuan ereksi / disfungsi ereksi / impotensi, berkurangnya
kemampuan ejakulasi, dan menurunnya volume ejakulasi.
 
Kapan gejala Andropause mulai timbul ?
Umumnya andropause dimulai pada umur 50-60 tahun. Keluhan atau gejala-gejala
pada andropause tidak terjadi sekaligus dan bisa terjadi pada umur yang
sangat bervariasi. Perubahan hormonal dan biokimiawi tubuh secara pasti akan
terjadi dengan bertambahnya usia, tetapi tidak semua pria akan mengalami
keluhan andropause.
 
Apa penyebab Andropause ?
Penurunan hormon pada andropause terjadi secara perlahan sehingga sering
kali tidak menimbulkan gejala. Keluhan baru timbul jika ada penyebab lain
yang mempercepat penurunan hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya.
Beberapa penyebab tersebut antara lain :
1.       Faktor lingkungan
a.      Bersifat fisik: bahan kimia yang bersifat estrogenik yang sering
digunakan dalam bidang pertanian, pabrik dan rumah tangga.
b.      Bersifat psikis:suasana lingkungan (tidak erotis), kebisingan dan
perasaan tidak nyaman.
2.       Faktor Organik (Perubahan hormonal)
      Penyakit-penyakit tertentu dapat menyebabkan perubahan hormonal yang
dapat mempercepat penurunan hormon testosteron dan hormon-hormon lainnya.
Penyakit tersebut antara lain : diabetes mellitus (kencing manis), varikokel
(pelebaran pembuluh darah testis), prostatitis kronis (Infeksi pada
prostat), kolesterol yang tinggi, obesitas, atropi testis dsb.
3.       Faktor Psikogenik
      Penyebab psikogenik sering dianggap sebagai faktor timbulnya berbagai
keluhan andropause setelah terjadi penurunan hormon testosteron.
 
Bagaimana cara mendiagnosa Andropause ?
Karena kumpulan gejala andropause yang mirip dengan penyakit lain, maka
untuk mendiagnosa penyakit ini harus dirangkaikan dengan pemeriksaan
lainnya, seperti :
-    Perubahan hormonal dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium.
-    Perubahan mental dan fisik dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik,
fungsi tubuh, dan pemeriksaan psikologi.
-    Perubahan tingkah laku dikonfirmasi dengan alloanamnesa (anamnesa
terhadap keluarga / saudara) 
 
Untuk mempermudah penegakkan diagnosa andropause, bagian geriatri
Universitas St. Louis membuat 10 pertanyaan berdasarkan keluhan yang sering
dirasakan oleh penderita. Pertanyaan tersebut yaitu :
1.       Apakah libido atau dorongan seksual anda menurun?
2.       Apakah anda merasa lemas atau kurang tenaga?
3.       Apakah daya tahan anda dan kekuatan fisik anda menurun?
4.       Apakah tinggi badan anda berkurang?
5.       Apakah anda merasakan kenikmatan hidup menurun?
6.       Apakah anda sering merasa kesal atau cepat marah?
7.       Apakah ereksi anda kurang kuat?
8.       Apakah anda merasakan penurunan kemampuan berolahraga?
9.       Apakah anda sering mengantuk dan tertidur sesudah makan malam?
10.    Apakah anda merasakan adanya penurunan prestasi kerja?
 
Jika jawaban nomor 1 dan 7 adalah "Ya" atau ada 3 jawaban "Ya" selain nomor
tersebut, maka kemungkinan besar kadar testosteron menurun atau pria
tersebut mengalami andropause. Disamping itu terdapat keluhan lain yang
dapat meyakinkan bahwa pria tersebut menderita andropause, keluhan tambahan
tersebut antara lain: disphoria, anxietas (kecemasan), ketakutan yang tidak
beralasan dan merasakan ketidakmampuan dan perasaan-perasaan lain yang
negatif. Selain itu berdasarkan alloananmnesa dengan keluarga/saudara
terdapat pula perubahan tingkah laku dan mental psikologik.
 
 
Bagaimana Pencegahan dan Penanganan Andropause ?  
Pencegahan andropause terutama ditujukan agar penderita dapat mengurangi
keluhan maupun penderitaan saat memasuki usia tua. Dalam pencegahan ini,
faktor psikologis tampaknya mempunyai peran yang sangat penting. Disamping
itu memperbaiki faktor psikologis yang terganggu mempunyai arti penting pula
dalam mempertahankan kesehatan secara umum. Selain faktor psikologis, para
pria perlu juga menjaga kebugaran jasmani dan menerapkan pola hidup sehat.
 
Pengobatan utama andropause saat ini adalah pemberian hormon pengganti.
Walaupun hormon yang menurun pada andropause terdiri dari bermacam-macam
hormon, namun pemberian hormon multiple saat ini belum lazim dilakukan dan
masih dalam tahap penelitian. Pengobatan yang dilakukan hanyalah pemberian
hormon testosteron . Pemberian hormon testosteron ini dilakukan dengan
hati-hati karena dikhawatirkan akan menimbulkan manifestasi seperti BPH
(Benigna Prostat Hiperplasi) dan Kanker Prostat, walaupun penelitian
terakhir membuktikan tidak ada korelasi langsung antara testosteron dengan
BPH dan kanker prostat. Untuk menghindari resiko tersebut maka sebelum
dilakukan pemberian hormon testosteron, pada penderita perlu dilakukan
pemeriksaan rectal (anus) dan PSA (Prostat Spesific Antigent). Pemeriksaan
tersebut disarankan tiap tiga bulan  selama pengobatan testosteron.
(Dr.Sheilla)
 
 
Sumber : Pemahaman dan Penanganan Andropause, Dr, Nugroho Setiawan, MS,
Sp.And.